NAMA : Imam Rosyadi
NPM : 13112640
KELAS : 4KA11
KELAS : 4KA11
JURNAL KASUS : PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI
BIDANGPEMERINTAHAN
ABSTRAKSI
Perkembangan teknologi komputer dan sistem informasi sekarang
ini sudah semakin meluas ke berbagai bidang termasuk salah satunya di bidang
pemerintahan. Di Indonesia sendiri teknologi di bidang pemerintahan masih belum
tersebar secara merata ke seluruh daerah. Disamping itu, teknologi memiliki
karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul
produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas
penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.
Dengan berbagai potensinya ini.
Kata Kunci : Telematika, Pemerintahan, Teknologi
DAFTAR ISI
JUDUL
Abstraksi
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Bab II Landasan Teori
2.1 Pengertian Telematika
2.2 Sejarah Telematika
2.3 Layanan Telematika
2.4 Fungsi Telematika
2.5
Kerugian Telematika
Bab III Penerapan Telematika Di Bidang Pemerintahan
3.1 Definisi E-KTP
3.2 Manfaat E-KTP
3.3 Definisi E-Goverment
3.4 Manfaat E-Goverment
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dengan semakin pesatnya
perkembangan komputer dewasa ini, dimana komputer telah dipergunakan diberbagai
bidang keilmuan dengan ruang lingkup kerja yang sangat luas salah satunya di
bidang pemerintahan. Sehingga dengan adanya sistem komputer yang dapat
mendukung dan mampu mengelola serta menyajikan model informasi yang diharapkan
membuat produktivitas kerja semakin meningkat, waktu dan biaya akan semakin
efektif dan efisien serta keakuratan hasil pengolahan data tercapai. Di
Indonesia sendiri teknologi di bidang pemerintahan masih belum tersebar secara
merata ke seluruh daerah.
Disamping itu, teknologi memiliki
karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul
produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas
penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.
Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi
kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa.
Dan belakangan ini juga sedang bergaungnya proyek besar
Kementrian Dalam Negri yang berhubungan dengan telematika e-KTP. Dengan
adanya e-KTP memungkin adanya integritas dan ID tunggal warga Negara yang dapat
digunakan dalam berbagai hal, penggunaan teknologi ini membuktikan bahwa
pemerintah tanggap akan kemajuan teknologi telematika. Tak hanya itu dengan
dalih sebagai upaya keterbukaan informasi public juga e-government juga
diluncurkan, semuanya itu dikembangkan pemerintah bersama para ahli ICT yang
merupakan dampak dari kemajuan telematika.
Selain itu E-government juga dihadirkan oleh pakar telematika dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
Selain itu E-government juga dihadirkan oleh pakar telematika dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Telematika
Istilah telematika itu sendiri berasal dari
bahasa Perancis “ telematique” merupakan gabungan dua kata: telekomunikasi dan
informatika. jadi pengertian Telematika itu sendiri lebih mengacu kepada
industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem
telekomunikasi, pada masa sekarang tidak dapat dilepaskan dengan telematika
(cyberspace).
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan di masyarakat, antara lain
dalam alam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan
kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah
besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan,
sampai seluruh dunia.
Pada saat ini informasi sudah banyak
berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya dukungan teknologi.
Teknologi telematika yang telah berkembang sehingga mampu menyampaikan suatu
informasi. Sebagai contoh, sekarang semua orang sudah memunyai handphone, dan semakin
hari semakin pesat perkembangan.Yang termasuk dalam telematika ini adalah
layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada
sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah
satu contoh telematika.
2.2 Sejarah Telematika
Di zamam pra-sejarah, manusia
mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan, dan gagasannya ke lingkungan sosialnya
secara verbal. Dan dalam beberapa kasus, dengan menggunakan simbol-simbol
material berupa ukiran pada batu, dinding gua, dan lain sebagainya. Komunikasi
tertulis yang mula-mula dikembangkan memungkinkan informasi untuk disimpan dan
dibaca oleh orang-orang lain di waktu-waktu kemudian. Penyimpanan dan
pengalihan informasi melalui teknologi umumnya berlangsung secara lamban, mahal,
dan membutuhkan banyak tenaga.
Dengan ditemukannya teknologi cetak (printing
technology), informasi dapat dialihkan ke lebih banyak orang, di wilayah yang
lebih luas, dan dengan biaya yang lebih murah. Di peralihan millennium sekarang
ini, perkembangan media elektronik, mencakup radio, televisi, dan telepon,
telah memungkinkan penurunan waktu pengalihan informasi secara dramatik.
Jarak geografis kini tidak lagi menjadi
penghalang dalam proses komunikasi dan pertukaran informasi. Biaya penyimpanan
dan pengantaran informasi secara elektronik kini telah semakin banyak
ditentukan oleh kebijakan public, ketimbang oleh faktor-faktor teknikal semata.
Misalnya, harga pusa telepon lebih terkait dengan kebijakan regulasi public
dari pada harga actual yang dibutuhkannya.
Untuk kasus di Indonesia, perkembangan
telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di
masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun
1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan,
rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode
aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode
Rintisan
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara
signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa,
learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan.
Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan
internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunaannya
masih terbatas.
2. Periode
Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an,
teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya.
Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal
tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu.
3. Periode
Aplikasi
Awal era millennium inilah, pemerintah
Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan
politik, selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat
pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat
Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1
Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui
3G. Teknologi komputer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte),
multi processor, multislot memory, dan jaringan
internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafe dan
kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis
2.3 Layanan Telematika
Layanan-layanan yang terdapat pada telematika
adalah :
1. Layanan
Informasi , Pengertian Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai
informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi
tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi adalah salah
satu asset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu
organisasi/bisnis, pertahanan keamanan dan keutuhan negara, kepercayaan publik
atau konsumen, sehingga harus dijaga ketersediaan, ketepatan dan keutuhan
informasinya. . Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks,
gambar, audio, maupun video.
2. Layanan
Keamanan, Keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar
suatu data dalam jariangan tidak mudah hilang. Sistem keamanan membantu
mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi
ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah memberikan
peningkatan tertentu untuk jaringan.
3. Layanan
Context Aware & Event Base, Dalam ilmu komputer terdapat pernyataan
bahwa perangkat komputer mempunyai kepekaan dan dapat bereaksi terhadap
lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang
tersimpan di dalamnya. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada
tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
4. Layanan
Perbaikan sumber (Resource Discovery Service), Layanan telematika yang
terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS)
adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan.
The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk
mempercepat kecepatan penemuan.
2.4 Fungsi Telematika
Selaras dengan pengertian telematika sebagai
sarana komuikasi jarak jauh, maka fungsi dari telematika antara lain :
1. Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai
informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan
dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan
hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
2. Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial
menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan
kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut,
walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi
sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah
dibanding hasil perseorangan.
2.5 Kerugian Telematika
1. Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media
internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan
cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku
carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
2. Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang
menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
3. Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh
kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang,
narkotika, atau teroris internasional.
4. Kejahatan telematika merugikan individu,missal Lima orang
hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu
kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada
sistem komputer beberapa internet retailer.
5. Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi,
Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil
menyusup dan mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and
Science Universitas Harvard.
6. Kejahatan telematika merugikan Negara, misalnya: Serangan
yang paling merugikan adalah pengrusakan yang dilakukan oleh hacker asing pada
situs Kementrian keuangan Romania pada tahun 1999, sehingga merugikan
pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini dilakukan dengan mengganti
besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak pembayar pajak online yang
terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut.5 Hanya sayangnya, kejahatan
ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak adanya hukum yang mengatur
kejahatan telematika yang bersifat transnasional.
BAB III
PENERAPAN TELEMATIKA DALAM BIDANG PEMERINTAHAN
Salah satu penerapan telematika dalam bidang pemerintahan ini
adalah Telematika dalam masalah kependudukan, disamping E-KTP, E-Goverment
serta Telematika untuk Manajemen Pelayanan kependudukan.
3.1 Definisi E-KTP
E-KTP adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan /
pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan
berbasis pada database kependudukan nasional. Penduduk hanya diperbolehkan
memiliki 1 (satu) KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK merupakan
identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup. Nomor NIK yang ada
di E-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin
Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat
atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya (Pasal 13 UU No. 23
Tahun 2006 tentang Adminduk).
Penggunaan sidik jari E-KTP lebih canggih dari yang selama ini telah diterapkan
untuk SIM (Surat Izin Mengemudi). Sidik jari tidak sekedar dicetak dalam bentuk
gambar (format jpeg) seperti di SIM, tetapi juga dapat dikenali melalui chip
yang terpasang di kartu. Data yang disimpan di kartu tersebut telah dienkripsi
dengan algoritma kriptografi tertentu. Proses pengambilan sidik jari dari
penduduk sampai dapat dikenali dari chip kartu adalah sebagai berikut:
Sidik
jari yang direkam dari setiap wajib KTP adalah seluruh jari (berjumlah
sepuluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari, yaitu
jempol dan telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai autentikasi untuk E-KTP
karena alasan berikut
· Biaya paling murah, lebih ekonomis daripada
biometrik yang lain.
· Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena
gurat-gurat sidik jari akan kembali ke bentuk semula walaupun kulit
tergores.
· Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun
orang kembar.
3.2 Manfaat
E-KTP diharapkan dapat dirasakan adalah sebagai berikut :
· Identitas jati diri tunggal
· Tidak dapat dipalsukan
· Tidak dapat digandakan
· Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu
atau pilkada.
3.3 Definisi
E-Government
Pemanfaatan internet dalam E-Government juga
telah terbukti dapat meningkatkan kinerja pemerintah didalam penyediaan
informasi dan penyelenggaraan layanan kepemerintahan kepada masyarakat dan
kalangan bisnis.
Menurut World Bank e-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi (seperti internet, telepon, satelit) oleh institusi pemerintahan untuk meningkatkan kinerja pemerintah dalam hubungannya dengan masyarakat, komunitas bisnis, dan kelompok terkait lainnya. E-Government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai www (world wide web). Pada intinya E-goverment adalah penggunaan teknologi digital untuk mentransformasi kegiatan-kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan penyampaian layanan.
Menurut World Bank e-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi (seperti internet, telepon, satelit) oleh institusi pemerintahan untuk meningkatkan kinerja pemerintah dalam hubungannya dengan masyarakat, komunitas bisnis, dan kelompok terkait lainnya. E-Government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai www (world wide web). Pada intinya E-goverment adalah penggunaan teknologi digital untuk mentransformasi kegiatan-kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan penyampaian layanan.
Tujuan dari E-Government ialah penyampaian
layanan pemerintah kepada masyarakat dengan lebih efektif. Umumnya, semakin
banyak layanan online yang tersedia dan semakin luas penggunaan layanan
tersebut, maka akan semakin besar dampaknya terhadap E-Government. E-Government
merupakan urat nadi pemerintahan. Meskipun masih relatif muda, namun tidak
sedikit uang rakyat digunakan bagi pengembangan teknologi informasi bagi
operasionalisasi pemerintahan dan pelayanan umum. Namun demikian, E-Government
belum menunjukkan manfaat yang signifikan bagi efektifitas dan efisiensi
jalannya pemerintahan dan pelayanan umum yang terbaik. Dengan demikian,
E-Government membutuhkan critical mass dari E-citizens dan E-businesses untuk
menghasilkan dampak berkelanjutan melebihi transparansi dan efisiensi internal
pemerintah.
E-Government hanya akan berhasil apabila ada
permintaan dan dukungan yang kuat dari sebagian besar masyarakat. Beberapa
permintaan ini akan datang dari meningkatnya kesadaran akan peluang yang
ditawarkan oleh penyampaian layanan pemerintah yang lebih cepat dan lebih baik.
Masyarakat dan kalangan bisnis juga perlu dimotivasi untuk menggunakan layanan
E-Government melalui penyediaan.
3.4 Manfaat E-Government
· Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah
kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri)
terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang
kehidupan bernegara.
· Meningkatkan transparansi, kontrol, dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good
Governance di pemerintahan (bebas KKN).
· Mengurangi secara signifikan total biaya
administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun
stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
· Memberikan peluang bagi pemerintah untuk
mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan
pihak-pihak yang berkepentingan.
· Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru
yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi
sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
· Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain
sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik
secara merata dan demokratis.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hari kehari perkembangan telematika
dalam bidang pemerintahan semakin maju, hal ini disebabkan semakin
beraneka ragamnya kebutuhan akan telematika itu sendiri. Semakin banyaknya
software yang bermuculan untuk membuat aplikasi berbasis telematika ini.
Dan juga beraneka ragam kebutuhan akan informasi.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar