Senin, 12 Oktober 2015

ARSITEKTUR CLIENT DAN SERVER

NAMA     : Imam Rosyadi
NPM        : 13112640
KELAS    :4KA11

ARSITEKTUR CLIENT DAN SERVER
Istilah mengenai arsitektur ini mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi. Dalam arsikektur terdapat tiga elemen utama yaitu :
-         Arsitektur data yaitu berfungsi untuk menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
-         Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, digunakan untuk menentukan fasilitas dalam komunikasi perusahaan, yang dilalui oleh informasi.
-         Arsitektur sistem pemrosesan, yaitu suatu standart teknis untuk menentukkan hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi.
Dalam Arsitektur Telematika terdiri atas dua Arsitektur yaitu :
-         Arsitektur Server
Server atau sering disebut juga back-end akan menerima pesan dari client, yang diproses dan hasilnya akan dikembalikan kepada client. Contoh dari tugas server melayani permintaan client kemudian memberikan jawaban atas data yang diminta oleh client, server dapat juga berkolaborasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
-         Arsitektur Client
Front-end atau client akan menerima hasil pemrosesan data yang dilakukan oleh server kemudian ditampilkan kepada user pada sebuah aplikasi yang dapat berinteraksi langsung dengan user. Client akan bekerja setelah mendapat instruksi dari server kemudian data akan diproses oleh server yang kemudian akan diberikan kepada client. Client berinteraksi langsung dengan user menggunakan user interface seperti Graphical User Interface (GUI).
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
Beberapa Permodelan Arsitektur Client server :
Arsitektur Mainframe
Menyediakan waktu dan sebagian memorinya untuk pemakai, kemudian berpindah kepemakai lain dan kembali lagi kepemakai awal. Komputer jenis ini memiliki suatu Central Processing Unit, Storage Device yang agak besar .

Arsitektur File Sharing
Didalam media penyimpanan server terdapat file-file yang dapat diakses langsung oleh user namun arsitektur ini memiliki keterbatasan dalam proses sharing.

Arsitektur Client/Server
Proses pengiriman pada query data ke server dapat dilayani dengan cepat karena data yang dikirim adalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang peranan penting dalam arsitektur client sever. Terdapat dua model client server yaitu Two-tier dan Three-tier.
Aplikasi Arsitektur Client-Server
-         Standalon (one-tier)
Pada arsitektur ini membahas tentang semua pemrosesan yang dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host.
Berikut contoh gambar dari Srandalon:

Arsitektur standalone memiliki keuntungan dan kelemahan, yaitu:
·                     Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):
`-       Sangat mudah
-       Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
·                     Kelemahan arsitektur standalone (one-tier):
          -       Skala kecil
                 -   Sulit diamankan

Client/Server (two tier)
Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan. Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan, client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).

Tiga komponen tersebut yaitu :
1.     User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2.     Manajemen Proses.
3.     Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.

Kelebihan dari model Client/Server:
·                     Mudah
·                     Menangani Database Server secara khusus
·                     Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
·                     Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Kekurangan dari model client/server :
·                     Kurangnya skalabilitas
·                     Koneksi database dijaga
·                     Tidak ada keterbaharuan kode
·                     Susah di amankan.
·                     Lebih mahal.
-         ThreeTier
Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Dalam ThreeTier ini Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi untuk mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
 Kelebihan arsitektur Three Tier :
·                     Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
·                     Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah

Kekurangan arsitekture Three Tier : 
·                     Lebih susah untuk merancang
·                     Lebih susah untuk mengatur
·                     Lebih mahal
-         MultiTier
Pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.

Kelebihan arsitektur Multi tier :
·                     Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada dcomconfig.
Kekurangan arsitektur Multi tier :
·                     Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
·                     Lebih mahal
Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar