Nama : Imam Rosyadi
Npm : 13112640
Kelas : 2KA11
PERKEMBANGAN
STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
1. Strategi
Pembangunan
Strategi
pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor
– faktor (variabel) yang akan dijadikan faktor / variabel utama yang menjadi
penentu jalannya proses pertumbuhan (Surono, 1993). Babarapa strategi
pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah :
A.
Strategi
Pertumbuhan Ekonomi
Di dalam pemikiran ini pertumbuhan
ekonomi menjadi kriteria utama bagi pengukuran keberhasilan pembangunan.
Selanjutnya dianggap bahwa dengan pertumbuhan ekonomi buah pembangunan akan
dinikmati pula oleh si miskin melalui proses merambat ke bawah (trickle down
effect) atau melalui tindakan koreksi pemerintah mendistribusikan hasil
pembangunan. Bahkan tersirat pendapat bahwa ketimpangan atau ketidakmerataan
adalah merupakan semacam prasyarat atau kondisi yang harus terjadi guna
memungkinkan terciptanya pertumbuhan, yaitu melalui proses akumulasi modal oleh
lapisan kaya. Strategi ini disebut strategi pertumbuhan.
Inti
dari konsep strategi ini adalah :
·
Strategi pembangunan ekonomi suatu
Negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana
menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusatkan, sehingga
dapat menimbulkan sfek pertumbuhan ekonomi.
·
Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi
akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah
(trickle-down-effect), pendistribusian kembali.
·
Jika terjadi ketimpangan atau
ketidakmerataan, hal tersebut merupakan persyaratan terciptanya pertumbuhan
ekonomi.
·
Kritik paling keras dari strategi
yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan
yang semakin tajam.
B.
Strategi
Pembangunan Dengan Pemerataan
Keadaan
sosial antara si kaya dan si miskin mendorong para ilmuwan untuk mencari
alternatif. Alternatif baru yang muncul adalah strategi pembangunan pemerataan.
Strategi ini dikemukakan oleh Ilma Aldeman dan Morris. Yang
menonjol pada pertumbuhan pemerataan ini adalah ditekannya peningkatan
pembangunan melalui teknik social engineering, seperti melalui
penyusunan rencana induk, paket program terpadu. Dengan kata lain, pembangunan
masih diselenggarakan atas dasar persepsi, instrumen yang ditentukan dari dan
oleh mereka yang berada “diatas” (Ismid Hadad, 1980). Namun ternyata model
pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang
dihadapi negara-negara sedang berkembang seperti pengangguran masal, kemiskinan
struktural dan kepincangan sosial.
C.
Strategi
Ketergantungan
Teori ketergantungan muncul dari
pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun 1965 di Mexico City.
Menjelaskan dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh negara-negara sedang
berkembang, khususnya negara-negra Amerika Latin. Yang menarik dari teori
ketergantungan adalah munculnya istilah dualisme utara-selatan, desa-kota, corepriphery
yang pada dirinya mencerminkan adanya pemikiran pembangunan yang berwawasan
ruang.
Pada tahun 1965 muncul strategi
pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Konsep ini timbul dikarenakan
tidak sempurnanya strategi pertumbuhan dan strategi pembangunan dengan
pemerataan.
Inti
dari konsep strategi ketergantungan adalah :
·
Kemiskinan di negara–negara
berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari
pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin terbebas dari
kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya
pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungandari pihak
lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah meningkatkan produksi
nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi,
lebih mencintai produk nasional.
·
Teori ketergantungan ini kemudian
dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “. . . . .teori ketergantungan tersebut
memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap
kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri
(selfdevelopment). Sebab selalu akan gampang sekali bagi kita untuk menumpahkan
semua kesalahan pada pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi
di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja . . . . . “ (
Kothari dalam Ismid Hadad, 1980 ).
D.
Strategi
yang Berwawasan Ruang
Pada argumentasi Myrdall dan
Hirschman terdapat dua istilah yaitu “back-wash effects” dan “spread
effects” . “Back-wash Effects” adalah kurang maju dan kurang
mampunya daerah-daerah miskin untuk membangun dengan cepat disebutkan pula oleh
terdapatnya beberapa keadaan yang disebut Myrdall.
“spread effects” (pengaruh menyebar), tetapi pada umumnya spread-effects yang
terjadi adalh jauh lebiih lemah dari back-wash effectsnya sehingga
secara keseluruhan pembangunan daerah yang lebih kaya akan memperlambat jalnnya
pembangunan di daerah miskin. Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah
bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin
akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai
dalam jangka panjang.
E.
Strategi
Pendekatan Pertumbuhan Pokok
Sasaran
strategi ini adalah menaggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini
selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun
1975, dengan dikeluarkannya dokumen: Employment, Growth, and Basic Needs
: A One World Problem. ILO dengan menekankan bahwa kebutuhan
pokok manusia tidak mungkin dapat dipengaruhi jika pendapatan masih rendah
akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya
usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan
kebutuhan pokok dan sejenisnya.
2. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Strategi Pembangunan
Pada prinsipnya, pemilihan strategi
apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh
pertanyaan “Apa tujuan yang hendak dicapai . . .?”
Jika tujuan yang hendak dicapai
adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah
yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan
pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan.
Perkembangan Ekonomi suatu negara
dapat dilihat dari perubahan-perubahan di dalam stabilitas atau
keseimbangannyan kapasitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama. Ada beberapa
karakteristik perkembangan ekonomi modern yang ditinjau dari interrelasi,
yaitu:
·
Tingginya tingkat pengeluaran
perkapita dengan meningkatnya produktifitas tenaga kerja yang cepat
·
Tingginya tingkat penghasilan
perkapita yang dapat mengubah tingginya tingkat konsumsi perkapita
·
Teknologi yang maju guna merubah
structural skala produk dan karakteristik unit usaha ekonomi yang dicapai.
a. Ekonomi Pembangunan
adalah salah salu cabang ilmu
ekonomi yang mempelajari tentang pembangunan perekonomian masyarakat di negara
berkembang atau Suatu cabang ilmu ekonomi yang
menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang
dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya
negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat
lagi.
b. Pembangunan ekonomi
adalah proses yang menyebabkan
pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkatkan atau Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan ekonomi
dan taraf hidup masyarakatnya atau Suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk meningkatkan dalam jangka panjang.
Meningkatnya pendapatan perkapita merupakan cerminan dari timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan pertumbuhan GNP. Pertumbuhan GNP ditunjukkan dengan meningkatnya mutu pendidikan, menambahnya penghasilan pertanian, kurangnya angka kemiskinan, dan bertambahnya modal Negara.
Meningkatnya pendapatan perkapita merupakan cerminan dari timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan pertumbuhan GNP. Pertumbuhan GNP ditunjukkan dengan meningkatnya mutu pendidikan, menambahnya penghasilan pertanian, kurangnya angka kemiskinan, dan bertambahnya modal Negara.
c . Manfaat pembangunan ekonomi
yaitu
:
·
Meningkatnya GNP
·
Mengurangi pengangguran
·
Meningkatkan kemakmuran
·
Pengelolaan alam yang lebih baik
·
Modal yang terkumpul
d. Sedangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi yaitu :
·
Ukuran suatu Negara (geografis,
penduduk dan pendapatan)
·
Sistem&struktur politik
·
Latar belakang histories
·
Hubungan internasional
·
Bantuan modal internasional
·
Pemerataan&pertumbuhan penduduk
·
Pendidikan
·
Teknologi
e . Ciri
perencanaan pembangunan :
·
Berisi upaya untuk mencapai
perkembangan ekonomi
·
Meningkatnya pendapatan perkapita
·
Merubah struktur ekonomi
·
Meningkatnya kesempatan kerja bagi
masyarakat
·
Pemerataan pembangunan
f . Strategi
Pembangunan Ekonomi Indonesia yang Diarahkan pada Repelita
Sebelum orde baru strategi
pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian
laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya
kecendrungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang
memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru,
strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan
perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk menekan laju
inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi).
Dari keterangan pemerintah yang ada,
dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di Indonesia tidak
mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi
pemerataan pembangunan, Indonesia tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan
dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya wilayah Indonesia
dengan berbagai wilayah pembangunan I, II, III dan seterusnya). Periode ini
kemudian disusul dengan periode Repelita dan dalam setiap Repelita, khususnya
sejak Repelita II, strategi pembangunan ekonomi yang diberlakukan di Indonesia
adalah strategi yang mengacu pada pertumbuhan yang sekaligus berorientasi pada
keadilan (pemerataan), menghapus kemiskinan, dan juga keadilan (pemerataan)
antar daerah. Pembagian wilayah pembangunan ini tidak didasarkan pada pembagian
secara adminstratif politis yang ada.
Strategi tersebut dipertegas dengan
ditetapkannya sasaran atau titik berat setiap Repelita, yakni :
1 . Tujuan Analisis Ekonomi Pembangunan :
Menelaah faktor-faktor yang
menimbulkan ketiadaan pembangunan.
Menelaah faktor-faktor yang
menimbulkan keterlambatan pembangunan.
Mengemukakan cara-cara pendekatan
yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapi
sehingga mempercepat jalannya pembangunan.
2 . Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan sendiri adalah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan
yang terjadi yang bersifat akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses
pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur
keberhasilan proses pembangunan.
3 .
Ciri perencanaan pembangunan :
·
Berisi upaya untuk mencapai
perkembangan ekonomi
·
Meningkatnya pendapatan perkapita
·
Merubah struktur ekonomi
·
Meningkatnya kesempatan kerja bagi
masyarakat
·
Pemerataan pembangunan
·
Apapun definisi perencanaan
pembangunan, menurut Bintoro Tjikroamijojo.
4 .
Manfaat Perencanaan
Dengan adanya perencanaan diharapkan
terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan. Dengan
perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa
pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan
prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan
risiko-risiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak
pastian dapat dibatasi seminim mungkin. Perencanaan memberikan kesempatan untuk
memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk
memilih kombinasi cara yang terbaik. Dengan perencanaan dapat dilakukan
penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu
tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
Dengan adanya rencana maka akan ada
suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi. Penggunaan
dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien
dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk
mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi
yang terus-menerus dapat ditingkatkan. Dengan perencanaan dapat dicapai
stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Adapun rumusan tujuan kebijakan
pembangunan dan target yang lebih spesifik untuk tujuan pembangunan
yaitu:
·
Pembangunan sumber daya insani
merupakan tujuan pertama kali dari kebijakan pembangunan
·
Perluasan produksi yang bermanfaat
·
Perbaikan kualitas hidup dengan
memberikan prioritas pada 3 hal yakni terciptanya lapangan kerja, sistem
keamanan yang luas dan pembagian kekayaan dan pendapatan yang merata.
·
Pembanguana yang seimbang yakni
harmonisasi antar daerah berbeda dalam satu Negara dan antar sektor ekonomi
·
Teknologi baru yakni berkembangnya
teknologi tepat guna yang sesuai kondisi dan aspirasi negara
·
Berkurangnya ketergantungan pada
dunia luar dan dengan semakin menyatunya kerjasama yang solid dalam Negara.
5 . Periode Perekonomian Pembangunan
Dalam sejarah perkembangannya,
perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode,
yakni :
Periode sebelum Orde baru, dibagi
dalam :
Periode 1945 – 1950
Periode 1951 – 1955
Periode 1956 – 1960
Periode 1961 – 1965
Sebelum Perang Dunia II para ilmuwan
kurang memperhatikan pembangunan ekonomi, karena faktor-faktor sbb :
Masih banyak negara sebagai negara
jajahan
Kurang adanya usaha dari tokoh
masyarakat untuk membahas pembangunan ekonomi. Lebih mementingkan
usaha untuk meraih kemerdekaan dari penjajah.
Para pakar ekonomi lebih banyak
menganalisis kegagalan ekonomi dan tingginya tingkat pengangguran
(depresi berat).
Pasca Perang Dunia II (Th. 1942), banyak negara memperoleh kemerdekaan (India, Pakistan,
Phillipina, Korea & Indonesia), perhatian terhadap pembangunan ekonomi
mulai berkembang disebabkan oleh :
·
Negara jajahan yang memperoleh
kemerdekaan
·
Berkembangnya cita-cita negara yang
baru merdeka untuk mengejar ketertinggalannya di bidang ekonomi.
·
Adanya keinginan dari negara maju
untuk membantu negara berkembang dalam mempercepat
·
Pembangunan ekonomi.
Periode setelah Orde baru, dibagi
dalam :
Periode 1966 s/d 1958, Periode
Stabilisasi dan Rehabilitasi
Periode Repelita I : 1969/70 –
1973/74
Periode Repelita II : 1974/75 –
1978/79
Periode Repelita III : 1979/80 –
1983/84
Periode Repelita IV : 1984/85 –
1988/89
Periode Repelita V : 1989/90 –
1993/94
googlebooks.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar