Nama : Imam Rosyadi
Npm : 13112640
Kelas : 2KA11
Pasar dan Pemerintahan Dalam Ekonomi Modern
Perekonomian
pasar merupakan sistem perekonomian yang mengandalkan harga sebagai variabel
yang menentukan keseimbangan ekonomi. Berbagai keputusan ekonomi untuk
menentukan barang dan jasa apa yang akan dibuat (What), bagaimana
menghasilkannya (How) dan siapa saja yang akan mengkonsumsi barang dan jasa
tersebut (for Whom), ditentukan oleh mekanisme pasar dengan bimbingan tangan
gaib (invisible hand).
Secara
umum pasar didefinisikan sebagai suatu mekanisme di mana penjual dan pembeli
dapat menentukan harga secara bersama-sama untuk melakukan pertukaran. Pasar
menentukan harga tiap barang dan jasa dalam perekonomian. Pasar dapat
dikategorikan ke dalam dua besar, yaitu pasar barang dan jasa serta pasar
faktor. Pasar faktor merupakan tempat interaksi antara penjual faktor produksi
(sektor rumah tangga) yang memiliki tanah, modal, keterampilan dan lainnya,
dengan yang meminta faktor produksi yaitu pihak perusahaan.
Pasar
yang terjadi dalam perekonomian merupakan akumulasi dari berbagai pasar barang
dan jasa serta pasar faktor produksi. Banyaknya jenis barang/jasa tersebut akan
menimbulkan diversifikasi pekerjaan. Selanjutnya, diversifikasi pekerjaan akan
menghasilkan spesialisasi, yang akan mendorong timbulnya teknologi atau cara menghasilkan
barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Dalam
kenyataannya, tidak semua barang dan jasa bisa dihasilkan melalui mekanisme
pasar dengan ‘tangan gaibnya’. Namun terjadi persaingan yang tidak sempurna,
yang akhirnya menimbulkan inefisiensi, sehingga harga yang terjadi menjadi
demikian mahal atau bahkan sebaliknya dimana barang dan jasa menjadi tidak
berharga. Kegagalan sistem ekonomi pasar akan menghasilkan pengaruh yang dapat
merugikan perekonomian itu sendiri. Di samping akan menimbulkan pemusatan
faktor produksi pada satu pihak tertentu dan mengakibatkan ketimpangan dalam
pendapatan.
Inefisiensi
pasar ini memerlukan intervensi dari pemerintah. Pemerintah dalam aktivitasnya
dalam perekonomian pasar dibatasi hanya pada beberapa kegiatan yang memang
tidak bisa dilakukan oleh individu, seperti misalnya bidang keamanan dan
pertahanan. Tetapi jika harus campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan
mengembalikan efisiensi, maka pemerintah melakukan regulasi atau membuat
kebijakan-kebijakan yang berfungsi mengatur jalannya perekonomian agar tetap
efisien. P.A. Samuelson mengatakan bahwa pemerintah mempunyai tiga fungsi
perekonomian, yaitu:
1.
Mengoreksi kegagalan pasar demi efisiensi.
2.
Membuat program untuk melakukan pemerataan pendapatan dengan menggunakan
instrumen pajak dan pengeluaran pemerintah.
3.
Membuat kebijakan fiskal dan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
tangguh.
Cara Menghitung Biaya Produksi
Didalam akuntansi biaya
terdapat dua cara perhitungan akuntansi
biaya, demi tercapainya tujuan akuntansi biaya maka cara perhitungan
ini mutlak dilakukan terutama untuk pengendalian biaya dan pengambilan
keputusan.
Adapun cara perhitungan biaya yang umum dilakukan adalah:
Adapun cara perhitungan biaya yang umum dilakukan adalah:
- Perhitungan biaya sebelum proses produksi dilakukanDalam menghitung biaya produksi sebelum proses produksi dilakukan, biaya produksi ditetapkan berdasarkan pengeluaran yang sudah terjadi di masa lalu sebagai dasar perhitungan, kemudian diperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan datang, misal terjadinya kenaikan harga bahan baku, kenaikan atau penurunan ongkos tenaga kerja, bahkan inflasi atau deflasi turu pula diperhitungkan serta kemungkinan-kemungkinan lainnya. Perhitungan ini berguna untuk menentukan harga pokok produksi.Sebagai contoh perhatikan ilustrasi berikut :
Pada periode yang akuntansi yang baru (1 jan 2010) perusahaan akan memproduksi barang cetak sebanyak 500.000 eksemplar, berdasarkan pengalaman tahun lalu untuk memproduksi barang cetak dengan jumlah yang sama menghabiskan biaya total sejumah 3.500.000, maka pada 1 jan 2010 untuk memproduksi barang yang sama dengan jumlah yang sama. Maka untuk menentukan biaya produksi 1 jan 2010 adalah dengan melakukan estimasi berdasarkanperiode sebelumnya dengan memperhitungan kemungkinan kenaikan dan penurunan yang akan terjadi, sehingga biaya produksi diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 4.600.000,-
- Perhitungan biaya setelah proses produksi dilakukan Berdasarkan cara ini untuk menghitung biaya produksi didasarkan atas pencatatan biaya-biaya yang seungguhnya terjadi sehingga diperoleh jumlah.
Dengan
menggunakan kedua cara perhitungan tersebut bisa digunakan untuk mengetahui
apakah perusahaan berhasiil melakukan efisiensi atau tidak. Tingkat efisiensi
bisa diukur berdasarkan biaya yang dikeluarkan (secara partial) atau
berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan (global), untuk jelasnya perhatikan
tabel dibawah ini, dari kasus diatas asumsinya perusahaan telah selesai
memproduksi barang cetak sebanyak 500.000 exemplar dengan biaya yang
sesungguhnya terjadi sebagaimana tampak padatabel dibawah. Jika dilihat secara
partial per jenis biaya perusahaan mengalamai inefisiensi (tidak efisien) pada
kelompok biaya overhead pabrik sedangkan pada dua kelomopok biaya sebelumnya
(biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja) perusahaan berhasil melakuakan
efisiensi. Namun jika dilihat dari total biaya (secara global) maka perusahaan
dikatakan telah melakukan efisiensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar