Nama : Imam Rosyadi
Kelas : 3KA11
NPM : 13112640
Catatan Kaki
Catatan Kaki atau Footnote adalah daftar keterangan khusus
yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah.
Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar,
menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/bibliografi.
Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
Beberapa fungsi catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut:
Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan pada footnote adalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut didapatkan.
Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote).
Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.
Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-bab, atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.
Unsur-unsur Catatan Kaki (Footnote)
Catatan kaki (footnote) terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
Nama penulis/pengarang, penterjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.
Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan.
Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau dipublikasikan.
Nomor halaman, dalam footnote - nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.
Ketentuan Kutipada pada Catatan Kaki (Footnote)
Langkah penulisan catatan kaki :
langkah penulisan catatan kaki memiliki beberapa aturan yang butuh diperhatikan. tentang ini diterapkan agar penggunaan catatan kaki tersebut memanglah sungguh-sungguh berguna dan gampang dimerngeti. tersebut di sini banyak perihal yang butuh diperhatikan di dalam tata langkah penulisan catatan kaki :
catatan kaki mesti dipisahkan oleh sesuatu garis yang panjangnya empat belas cii-ciri dari margin kiri serta berjarak empat spasi dari teks.
catatan kaki diketik berspasi satu.
diberi nomer.
nomer catatan kaki diketik dengan jarak enam cii-ciri dari margin kiri.
bila catatan kakinya kian lebih satu baris maka baris ke-2 serta setelah itu diawali layaknya margin teks biasa ( pas pada margin kiri ).
bila catatan kakinya kian lebih satu maka jarak pada satu catatan dengan catatan yang lain yaitu sama juga dengan jarak spasi teks.
jarak baris paling akhir catatan kaki terus 3 cm dari tepi kertas sisi bawah.
info yang panjang tidak bisa dilangkaukan ke halaman selanjutnya. tambah baik potong catatan asli dari pada memotong catatan kaki.
bila info yang sama jadi berurutan ( contohnya info nomer 2 sama juga dengan nomer 3, cukup catatkan kata ibid dari pada mengulang-ulang info catatan kaki.
bila ada info yang sama namun tidak berurutan, berikanlah info op. cit., lih kali x adalah nomer info pada mulanya.
bila info layaknya opcit namun berisi info perihal artikel, pakai loc. cit.
untuk info mengenai referensi artikel atau buku spesifik, penulisannya serupa daftar pustaka, namun nama pengarang tidak dibalik.
contoh catatan kaki
agar lebih mengerti layaknya apa perumpamaan catatan kaki, maka dibawah ini bisa diberikan beberapa perumpamaan catatan kaki yang di ambil website ( situs (blog) ) karo cyber dari bermacam sumber. perumpamaan catatan kaki ini ditujukan agar anda lebih mengerti lagi tentang bagaimana sistematika penulisan catatan kaki yang baik dan benar.
………………………………………………………
1 ) taufiq ismail, membaca puisi, taman ismail marzuki, 30-31 januari 1980.
2 ) kompas, 25 mei 1981.
tersebut disini contoh catatan kaki yang lain :
…………………………………………………
2 ratna wilis dahar, teori-teori belajar ( jakarta : depdikbud, 1988 ), perihal. 18.
3 nurhadi, membaca cepat serta efisien ( bandung : cahaya baru, 1986 ), perihal. 25
4 ibid., perihal. 15
5 ratna wilis dahar, op. cit., perihal. 17
Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
Beberapa fungsi catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut:
Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan pada footnote adalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut didapatkan.
Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote).
Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.
Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-bab, atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.
Unsur-unsur Catatan Kaki (Footnote)
Catatan kaki (footnote) terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
Nama penulis/pengarang, penterjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.
Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan.
Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau dipublikasikan.
Nomor halaman, dalam footnote - nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.
Ketentuan Kutipada pada Catatan Kaki (Footnote)
Langkah penulisan catatan kaki :
langkah penulisan catatan kaki memiliki beberapa aturan yang butuh diperhatikan. tentang ini diterapkan agar penggunaan catatan kaki tersebut memanglah sungguh-sungguh berguna dan gampang dimerngeti. tersebut di sini banyak perihal yang butuh diperhatikan di dalam tata langkah penulisan catatan kaki :
catatan kaki mesti dipisahkan oleh sesuatu garis yang panjangnya empat belas cii-ciri dari margin kiri serta berjarak empat spasi dari teks.
catatan kaki diketik berspasi satu.
diberi nomer.
nomer catatan kaki diketik dengan jarak enam cii-ciri dari margin kiri.
bila catatan kakinya kian lebih satu baris maka baris ke-2 serta setelah itu diawali layaknya margin teks biasa ( pas pada margin kiri ).
bila catatan kakinya kian lebih satu maka jarak pada satu catatan dengan catatan yang lain yaitu sama juga dengan jarak spasi teks.
jarak baris paling akhir catatan kaki terus 3 cm dari tepi kertas sisi bawah.
info yang panjang tidak bisa dilangkaukan ke halaman selanjutnya. tambah baik potong catatan asli dari pada memotong catatan kaki.
bila info yang sama jadi berurutan ( contohnya info nomer 2 sama juga dengan nomer 3, cukup catatkan kata ibid dari pada mengulang-ulang info catatan kaki.
bila ada info yang sama namun tidak berurutan, berikanlah info op. cit., lih kali x adalah nomer info pada mulanya.
bila info layaknya opcit namun berisi info perihal artikel, pakai loc. cit.
untuk info mengenai referensi artikel atau buku spesifik, penulisannya serupa daftar pustaka, namun nama pengarang tidak dibalik.
contoh catatan kaki
agar lebih mengerti layaknya apa perumpamaan catatan kaki, maka dibawah ini bisa diberikan beberapa perumpamaan catatan kaki yang di ambil website ( situs (blog) ) karo cyber dari bermacam sumber. perumpamaan catatan kaki ini ditujukan agar anda lebih mengerti lagi tentang bagaimana sistematika penulisan catatan kaki yang baik dan benar.
………………………………………………………
1 ) taufiq ismail, membaca puisi, taman ismail marzuki, 30-31 januari 1980.
2 ) kompas, 25 mei 1981.
tersebut disini contoh catatan kaki yang lain :
…………………………………………………
2 ratna wilis dahar, teori-teori belajar ( jakarta : depdikbud, 1988 ), perihal. 18.
3 nurhadi, membaca cepat serta efisien ( bandung : cahaya baru, 1986 ), perihal. 25
4 ibid., perihal. 15
5 ratna wilis dahar, op. cit., perihal. 17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar