Kamis, 29 Januari 2015

DAFTAR PUSTAKA

Nama : Imam Rosyadi
Kelas : 3KA11
NPM : 13112640

Daftar Pustaka

PENGERTIAN DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka merupakan sebuah halaman yang bisa dibilang adalah halaman yang wajib ketika membuat buku atau karya tulis, hampir semua karya tulis selalu mencatumkan daftar pustaka diakhir karangannya, hal ini dibuat untuk mempermudah pembaca yang ingin meninjau lebih jauh tentang apa yang sudah ditulis, selain itu bisa juga sebagai acuan untuk melakukan pengecakan apakah sudah sesuai dengan buku yang tertera dalam daftar pustaka.

Bila dilihat dari segi bahasa, daftar pustaka memiliki pengertian sebagai suatu daftar yang didalamnya mencatumkan nama pengarang, judul buku, penerbit, tahun terbit dan hal-hal lainnya yang terkait, penempatannya berada pada bagian akhir sebuah karangan atau buku dan susunannya diurutkan berdasarkan abjad.


FUNGSI DAFTAR PUSTAKA

Dari uraian singkat diatas mungkin ada sudah sedikit memahami apa itu yang dinamakan dengan daftar pustaka, sebelum kita melanjutkan sesuai tengan tema kita hari ini yakni contoh daftar pustaka yang baik dan benar, ada baiknya kita jelaskan terlebih dahulu apa saja fungsi Daftar Pustaka.

Beberapa fungsi adanya daftar pustaka dalam sebuah karya tulis diantaranya adalah sebagai berikut :
Untuk memberitahu kepada pembaca bahwa apa yang telah ditulis bukan hanya didapat dari pemikiran sendiri namun juga mengambil dari pemikiran orang lain yang telah ditulis dalam buku yang tercantum dalam daftar pustaka
Bagi pembaca yang ingin menelaah lebih jauh tentang pernyataan yang telah ditulis dalam karya tulis yang dibuat maka bisa secara langsung mencarinya dari daftar buku yang telah ditambahkan.
Untuk memberikan penghargaan kepada penulis buku yang tercantum sehingga dari pemikirannya terselesaikanlah sebuah karya tulis.
Penulis akan dipandang lebih profesional ketika mencatumkan daftar pustaka.

UNSUR DAFTAR PUSTAKA

Dalam menuliskan daftar pustaka ada beberapa hal penting yang sebaiknya anda ketahui, termasuk juga unsur-unsur dalam yang harus ada dalam penulisan daftar pustaka, unsur-unsur tersebut yakni
Nama pengarang
Judul buku/artikel
Data publikasi (penerbit, tempat terbit (tahun terbit, edisi buku)


ATURAN DAFTAR PUSTAKA

Aturan main dalam penulisan daftar pustaka wajib mengikuti ketentuan sebagai berikut:

Nama pengarang ditulis mulai dari nama belakang/keluarga diikuti dengan tanda koma kemudian nama depan, kecuali nama cina.
Nama pengarang yang ada pada kutipan wajib dimasukkan ke dalam daftar pustaka yang ditulis secara lengkap
Daftar Pustaka diurut berdasarkan Numerik.
Sebutan gelar pengarang tidak perlu dicantumkan
Bila terdapat lebih dari satu pengarang, maka semua nama pengarang tetap ditulis, dan nama pengarang pertama saja yang dibalik, dan tidak perlu menggunakan et al atau dkk
Sumber daftar pustaka yang tidak ada nama pengarangnya ditulis nama lembaga/instansi yang menerbitkannya.
Bila terdapat nama pengarang yang sumber pustaka yang digunakan lebih dari satu buku, maka nama pengarang tersebut tetap ditulis
Setiap Pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri kanan), tepi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
Batasan tahun referensi pustaka maksimal 5 (lima) tahun terakhir
Referensi pustaka yang diunduh dari internet, harus melalui URL/Web resmi, dengan ketentuan terdapat: nama penulis. Tahun upload tulisan. Judul tulisan. Nama lengkap URL/Web. (tgl,bulan,dan tahun diunduh). Bukan dari Blogspot, wordpress, wikipedia, atau kamus


CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA 

a.Satu pengarangAbdurrahman. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Budiono, Tri. 2000. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Manajemen Informatika UGM.

Effendi, Onong Uchjana. 2001. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

The Liang Gie. 2002. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta:Liberty.
b. Dua PengarangNasoetion, A.H., dan Ahmad Barizi. 2000. Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia.
c. Tiga PengarangSukanto, Rudi, Budi Mulya dan Rangga Sela. 1999. Business Forcasting. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Manajemen Informatika UGM.
d. Pengarang SamaAfrianto, D. 1999. Pedoman Penulisan HTML. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.Afrianto, D. 2000. Belajar Delphi dalam 25 Jurus. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
e. Tanpa PengarangDepdiknas. 1999. Petunjuk Pelaksanaan dan Implementasi Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional. Jakarta: Depdiknas.
Divisi SDM. 2005. Company Profile. Jakarta: Citra Van Titipan Kilat.
f. Buku terjermahan, Saduran, atau SutinganWibowo, Herman (Penterjermah). 1993. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Erlangga.

g. Budiharto, Widodo. 2004. Beralih ke Oracle 10g. Jakarta: Majalah Bisnis Komputer, No. 6 Thn. 04. (20 Juni-20 Juli 2004)

h. Granger, C.W.J. 1986. Developments in the study of Co-integrated Economic Variables. Oxford Bulletin of Economics and Statistics. Vol. 48:215-226.

i. Insukindro dan Aliman. 1999. Pemilihan dan Fungsi Empirik: Studi Kasus Perminatan Uang Kartal Riil di Indonesia. Jakarta: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14,No. 4:49-61.

j. Purbo, Onno. 2005. Wireless RTRWNet dengan Wajan Bolik, VOIP. Jakarta:Media Indonesia. (25 Maret 2005)


Penulisan Daftar Pustaka yang diambil dari referensi Internet

a.Artikel InternetRaharjo, Budi. 2000. Implikasi Teknologi Informasi dan Internet Terhadap Pendidikan, Bisnis, dan Pemerintahan: Siapkah Indonesia?. Diambil dari: www.budi.insan.co.id/articles/riau-it.doc. (30 September 2005)
b. Jurnal InternetWilliam, Bates. 2000. Advancing Quality Through Additional Attention to Result. Chronicle. Vol. 1 number 11, January 2000.
Sumber :


CATATAN KAKI

Nama : Imam Rosyadi
Kelas : 3KA11
NPM : 13112640

Catatan Kaki
Catatan Kaki atau Footnote adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
Fungsi Catatan Kaki (Footnote)

Beberapa fungsi catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut:
Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan pada footnote adalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut didapatkan.

Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote).
Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.
Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-bab, atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.


Unsur-unsur Catatan Kaki (Footnote)

Catatan kaki (footnote) terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
Nama penulis/pengarang, penterjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.
Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan.
Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau dipublikasikan.
Nomor halaman, dalam footnote - nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.
Ketentuan Kutipada pada Catatan Kaki (Footnote)

Langkah penulisan catatan kaki :

langkah penulisan catatan kaki memiliki beberapa aturan yang butuh diperhatikan. tentang ini diterapkan agar penggunaan catatan kaki tersebut memanglah sungguh-sungguh berguna dan gampang dimerngeti. tersebut di sini banyak perihal yang butuh diperhatikan di dalam tata langkah penulisan catatan kaki :

catatan kaki mesti dipisahkan oleh sesuatu garis yang panjangnya empat belas cii-ciri dari margin kiri serta berjarak empat spasi dari teks.
catatan kaki diketik berspasi satu.
diberi nomer.
nomer catatan kaki diketik dengan jarak enam cii-ciri dari margin kiri.
bila catatan kakinya kian lebih satu baris maka baris ke-2 serta setelah itu diawali layaknya margin teks biasa ( pas pada margin kiri ).
bila catatan kakinya kian lebih satu maka jarak pada satu catatan dengan catatan yang lain yaitu sama juga dengan jarak spasi teks.
jarak baris paling akhir catatan kaki terus 3 cm dari tepi kertas sisi bawah.
info yang panjang tidak bisa dilangkaukan ke halaman selanjutnya. tambah baik potong catatan asli dari pada memotong catatan kaki.
bila info yang sama jadi berurutan ( contohnya info nomer 2 sama juga dengan nomer 3, cukup catatkan kata ibid dari pada mengulang-ulang info catatan kaki.
bila ada info yang sama namun tidak berurutan, berikanlah info op. cit., lih kali x adalah nomer info pada mulanya.
bila info layaknya opcit namun berisi info perihal artikel, pakai loc. cit.
untuk info mengenai referensi artikel atau buku spesifik, penulisannya serupa daftar pustaka, namun nama pengarang tidak dibalik.
contoh catatan kaki

agar lebih mengerti layaknya apa perumpamaan catatan kaki, maka dibawah ini bisa diberikan beberapa perumpamaan catatan kaki yang di ambil website ( situs (blog) ) karo cyber dari bermacam sumber. perumpamaan catatan kaki ini ditujukan agar anda lebih mengerti lagi tentang bagaimana sistematika penulisan catatan kaki yang baik dan benar.
………………………………………………………
1 ) taufiq ismail, membaca puisi, taman ismail marzuki, 30-31 januari 1980.
2 ) kompas, 25 mei 1981.
tersebut disini contoh catatan kaki yang lain :
…………………………………………………
2 ratna wilis dahar, teori-teori belajar ( jakarta : depdikbud, 1988 ), perihal. 18.
3 nurhadi, membaca cepat serta efisien ( bandung : cahaya baru, 1986 ), perihal. 25
4 ibid., perihal. 15
5 ratna wilis dahar, op. cit., perihal. 17



KONVENSI NASKAH

Nama : Imam Rosyadi
Kelas : 3KA11
NPM : 13112640


Konvensi Naskah
1. Pendahuluan
Konvensi naskah ialah penulisan naskah ilmiah yang berdasarkan aturan aturan yang sudah disepakati.

Dari segi persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secara formal, semi-formal, dan non-formal. Yang dimaksud dengan formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh konvensi. Sebaliknya, semi-formal yaitu bila sebuah karangan tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Sedangkan non-formal yaitu bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya.


Persyaratan formal yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga bagian utama, yaitu :
-bagian pelengkap pendahuluan
-isi karangan
-bagian pelengkap penutup.


1. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Bagian pelengkap pendahuluan terdiri dari :


- Judul pendahuluan dan Halaman judul

Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:

• Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
• Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
• Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
• Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
• Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi pada halaman judul:
• Judul diketik dengan huruf kapital, misalnya:

UPAYA MENGATASI KEMISKINAN PADA
MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH
DI KELURAHAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR

• Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat, misalnya:
Makalah ini Disusun untuk Melengkapi Ujian Akhir
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Ganjil 2009
Atau
Skripsi ini Diajukan untuk Melengkapi Ujian Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
• Nama penulis ditulis dengan huruf kapital, di bawah nama dituliskan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), misalnya:
ANASTASIA INDRIANI
10709234
• Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi; makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
• Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan, fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf kapital, misalnya:
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2008
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal:
• Komposisi tidak menarik.
• Tidak estetik.
• Hiasan gambar tidak relevan.
• Variasi huruf jenis huruf.
• Kata “ditulis (disusun) oleh.”
• Kata “NIM/NRP.”
• Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi.
• Kata-kata yang berisi slogan.
• Ungkapan emosional.
. Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi.


- Halaman pengesahan

Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukan bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas pertimbangan penulis. Persembahan ini jarang melebihi satu halaman, dan biasanya terdiri dari beberapa kata saja, misalnya:
Kutulis novel ini
dengan cahaya cinta
untuk mahar menyunting belahan jiwa,
Muyasaratun Sa’idah binti KH. Muslim Djawahir, alm.
Rabbana hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa
Qurrata a’yuni waj’alnaa lil muttaqiina imaama. Amin.[3]


Bila penulis menganggap perlu memasukkan persembahan ini, maka persembahan ini ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.


- Halaman persembahan
- Kata pengantar
- Daftar isi
- Gambar, tabel, keterangan


2. Bagian Isi karangan
Bagian isi karangan sebenarnya merupakan inti dari karangan atau buku; atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri. Bagian isi karangan biasanya terdiri dari :
- Pendahuluan
- Tubuh karangan
- Kesimpulan


3. Bagian Pelengkap Penutup
Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah. Ada bebarapa bagian yang biasanya dimasukkan dalam bagian pelengkap penutup karangan yaitu :
- Daftar pustaka
- Lampiran
- Indeks
- Riwayat Hidup



sumber :
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19584/Konvensi+Naskah.doc