NAMA : Imam Rosyadi
NPM : 13112640
KELAS : 2ka11
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
NPM : 13112640
KELAS : 2ka11
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
A.
Pengertian Sistem
Sistem
berasal dari kata “systÄ“ma” (dalam Bahasa Yunani) yang mengandung arti
“keseluruhan dari bermacam-macam bagian “.
Pengertian
sistem menurut beberapa ahli :
L.
James Havery
“Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.“
“Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.“
C.W.
Churchman.
“Menurutnya
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan.
B.
Sistem Ekonomi
Sistem
ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling behubungan dan berinteraksi
yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri.
Sistem
Ekonomi terbagi menjadi 4 macam yaitu :
1. Sistem Ekonomi Tradisional
2. Sistem Ekonomi
Sosialis/Terpusat
3. Sistem Ekonomi
Bebas/Liberal
4. Sistem Ekonomi Campuran
1.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem
ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan secara turun-temurun. Dan
masyarakatnya tetap menjaga nilai budaya setempat, sehingga kegiatan
perekonomiannya masih bergotong-royong dan kekeluargaan.
Adapun
ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut :
·
Pembagian
struktur kerja belum ada
·
Masih
menggunakan tukar-menukar barang/barter
·
Sifat
kekeluargaan tergolong tinggi
·
Proses
produksinya tergantung pada alam,misalnya bertani, berladang, berkebun dan
sebagainya
·
Alat
untuk memproduksi sangat sederhana.
2.
Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
Sistem
ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem
ekonomi yang seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan
dikendalikan oleh pemerintah.
Sistem
ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
Negara
menguasai semua alat produksi
·
Produksi
dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
·
Kegiatan
ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat
·
Hak
milik individu tidak diakui
·
Pemerintah
mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi **
3. Sistem
Ekonomi Bebas/Liberal
Sistem
ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh
kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki
adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap
individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing.
Ciri-cirinya
:
·
Harga
barang ditentukan oleh pasar
·
Timbulnya
persaingan bebas
·
Adanya
pengakuan terhadap hak individu
·
Setiap
individu bebas mengejar keuntungan
·
Modal
memegang peranan sangat penting.
4. Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi
kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem
ekonomi pasar.
Ciri-ciri
dari sistem ekonomi campuran :
·
Adanya
campur tangan pemerintah dalam perekonomian
·
Adanya
pihak swasta yang ikut berperan dalam kegiatan perekonomian
C.
Sistem Perekonomian Indonesia
Sejak
berdirinya negara Republik Indonesia, sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat
itu telah merumuskan sistem perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik
secara individu maupun diskusi kelompok. Tokoh ekonomi indonesia saat itu,
Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika tahun
1949, menegaskan bahwa sistem yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam
campuran tetapi dalam proses perkembanganya telah disepakati suatu bentuk
ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya
mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.
Mengapa
di[ilih sistem Demokrasi ekonomi, karena menurut beliau sistem Demokrasi Ekonomi
memiliki ciri-ciri yang positif, diantaranya adalah :
1. Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara.
3. Warga negara memiliki
kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya serta mempunyai hak akan
pekerjaan dan penghidupan yang layak.
4. Hak milik perorangan diakui
dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
5. Potensi, inisiatif dan daya
kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum.
6. Fakir miskin dan anak-anak
terlantar dipelihara oleh negara.
Dengan
demikian perekonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya :
Free
fiht liberalism, yaitu
adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan
terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat
semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
Etatisme, yaitu keikutsertaan
pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan kreasi
masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya
bersikap pasif saja
Monopoli, suatu bentuk pemusatan
kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan
lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan sang monopoli. Disini
konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.
Meskipun
awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila.
Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem
perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal
tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak
liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme,
pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun 1960-an sampai masa orde baru.
Faktor-faktor
penyebab kegagalan sistem perekonomian Indonesia adalah :
·
Program
tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh
politik, sehingga keputusan yang dibuat cenderung menitikberatkan pada masalah
politik bukan masalah ekonomi.
·
Akibat
lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya dialokasikan untuk
kepentingan kegiatan ekonomi justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan
perang.
·
Adanya
kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak
sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.
Akibat
yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada
periode tersebut, yaitu :
1. Semakin rusaknya sarana
produksi dan komunikasi yang membawa dampak menurunnya nilai ekspor kita.
2. Hutang luar negeri yang
justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’
3. Defisit anggaran negara
yang makin besar
4. laju pertumbuhan penduduk
yang lebih besar dari pertumbuhan ekonomi
D.
Para Pelaku Ekonomi
Mungkin dalam ilmu ekonomi mikro kita
mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu :
·
Pemilik
faktor produksi
·
Konsumen
·
Produsen
Dan dalam ilmu ekonomi makro ada :
·
Sektor
rumah tangga
·
Sektor
swasta
·
Sektor
pemerintah
·
Sektor
luar negeri
Maka
dalam perekonomian indonesia sendiri dikenal tiga pelaku pokok :
1. Koperasi
2. Sektor Swasta, dan
3. Sektor pemerintah
sesuai
dengan konsep trilogi pembangunan, yang masing-masing pelaku tersebut memiliki
fungsi sebagai berikut :
·
Koperasi
Sesuai
dengan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi
seperti berikut ini.
1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.
2) Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.
2) Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
·
Sektor
Swasta
Peran
yang diberikan sektor swasta dalam perekonomian Indonesia seperti berikut ini.
1) Membantu meningkatkan produksi nasional.
2) Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
3) Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
4) Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
5) Menambah sumber devisa bagi pemerintah.
6) Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.
7) Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.
1) Membantu meningkatkan produksi nasional.
2) Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
3) Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
4) Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
5) Menambah sumber devisa bagi pemerintah.
6) Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.
7) Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.
·
Sektor
Pemerintah
secara
umum sektor pemerintah memiliki fungsi :
1)
Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
2) Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara efektif dan efisien.
3) Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.
4) Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
2) Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara efektif dan efisien.
3) Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.
4) Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.