Nama : Imam Rosyadi
Npm : 13112640
Kelas : 4ka11
Middleware
Middleware merupakan software yang menghubungkan bagian-bagian berbeda
pada sebuah aplikasi atau rangkaian aplikasi. Middleware dapat diumpamakan
menjadi beberapa bentuk, pertama middleware sebagai semacam lem yang menyatukan
sebuah jaringan dan komputer-komputer yang terhubung di dalamnya. Middleware
dapat berupa sebuah aplikasi tunggal, atau dapat berupa keseluruhan
server. Kedua middleware sebagai sebuah perangkat adapter (adapter
device) yang dapat dijalankan dari sebuah printer baru ke sebuah komputer lama
alias jadul. Adapter, atau middleware, menghubungkan dua perangkat,
memungkinkan komunikasi di antaranya dan juga fungsionalitasnya.
Jadi
bisa disimpulkan Middleware adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada
diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah
arsitektur layer-layer TCP/IP [1]. Middleware bisa juga disebut protokol.
Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi.
Biasanya program middleware menyediakan layanan pesan (messaging services )
sehingga aplikasi-aplikasi yang berbeda-beda itu dapat berkomunikasi. Sistem
middleware mengikat aplikasi-aplikasi yang terpisah.
Beberapa
paket middleware diantaranya adalah DCE (Distributed Computing Environment) dan
CORBA (Common Object Request Broker Architecture).
1.
CORBA
COBRA
merupakan sebuah spesifikasi middleware yang ideal untuk mendukung dan
mengaplikasikan sistem komputer terdistribusi. Arsitektur CORBA berbasis pada
model objek. Model ini berasal dari abstraksi inti model objek yang
didefinisikan oleh OMG dalam sebuah petunjuk OMA (Object Management
Architecture). CORBA bersifat open, maksudnya bahwa CORBA bisa dipakai oleh
setiap orang yang ingin menggunakan standarisasi CORBA ini. Sehingga akan
muncul perbedaan-perbedaan dalam menggunakannya, seperti perbedaan platform
ataupun bahasa pemrograman. Tetapi hal ini justru menjadi kelebihan CORBA bahwa
CORBA mampu mengkomunikasikan sistem yang memiliki perbedaan-perbedaan
tersebut.
2.DCOM
Distributed
Component Object Model adalah protokol yang berfungsi untuk mengaktifkan
komponen pada perangkat lunak (software) agar dapat berkomunikasi langsung
dengan jaringan. (Spangler, 2004). Tujuan DCOM adalah agar komponen yang telah
dibuat dapat diregister di suatu komputer dan di akses oleh banyak komputer
lain.
DCOM
sendiri bukan merupakan teknologi beru karena teknologi ini banyak dipakai
dalam sistem distribusi pada sistem jaringan TCP/IP. Protokol yang digunakan
oleh DCOM dapat meliputi:
·
Protokol
TCP/IP
·
Protokol
UDP/IP
·
Protokol
HTTP
·
Protokol
RPC
Secara
umum DCOM menerapkan sistem Klien-Server sehingga terdapat
istilah DCOM klien dan DCOM server. Cara kerja DCOM yang
menggunakan Remote Procedure Call dimana Object diletakkan di dalam
Back-End (Server) dalam bentuk file Dll (Dynamic Linking Library) dan klien
akan mengakses objek tersebut melalaui media jaringan yang ada.
DCOM
merupakan ektensi dari Component Object Model (COM). Pada COM kita melihat
bagaimana suatu komponen client saling berinteraksi. Interaksi ini dapat
didefinisikan sebagai hubungan secara langsung antara komponen (COM Server) dan
COM Client. Aplikasi client memanggil method yang ada di komponen COM tanpa
perantara apapun dan terjadi dalam suatu proses baik pada aplikasi client
maupun komponen itu sendiri.
Sedangkan
pada sistem operasi yang baru proses akan dilindungi dari gangguan proses yang
lain sehingga aplikasi client tidak akan langsung mamanggil komponen tetapi
melalui interproses yang disediakan oleh sistem operasi. Ketika client dan
server pada tempat yang berbeda, DCOM akan menggantikan lokal interproses yang
berkomunikasi dengan sebuah jaringan protokol. Melalui protokol DCOM ini,
aplikasi client dapat mengakses DCOM server.
DCOM
juga menyembunyikan lokasi suatu komponen sehingga aplikasi tinggal langsung
memanggil method yang ada di komponen DCOM. Lokasi DCOM yang independen inilah
yang membuat penyederhanaan pada penerapan sistem distribusi suatu komponen dan
juga meningkatkan performance. Bayangkan kita mempunyai komponen yang banyak
dan kemudian dilakukan distribusi ke jaringan LAN, maka hal ini akan
meningkatkan laju trafik jaringan sehingga komunikasi data pada jaringan LAN
ini akan jauh lebih lambat.
3.
Remote Method Invocation (RMI)
adalah
sebuah teknik pemanggilan method remote yang lebih secara umum lebih baik
daripada RPC. RMI menggunakan paradigma pemrograman berorientasi obyek (Object
Oriented Programming). RMI memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai
parameter dari remote method. Dengan dibolehkannya program Java memanggil
method pada remote obyek, RMI membuat pengguna dapat mengembangkan aplikasi
Java yang terdistribusi pada jaringan.
Aplikasi
RMI sering kali terdiri dari dua program terpisah yaitu server dan client.
Aplikasi server semacam ini biasanya membuat beberapa objek remote, menyediakan
referensi terhadap objek-objek tersebut sehingga dapat diakses, serta menunggu
client menginvoke/memanggil method dari objek-objek remote tersebut. Aplikasi
client mendapatkan referensi remote ke satu atau lebih objek remote di server
dan menjalankan method dari objek tersebut.
RMI
menyediakan mekanisme dimana server dan client berkomunikasi danmemberikan
informasi secara timbal balik. Aplikasi semacam ini seringkali disebut aplikasi
objek terdistribusi.
Aplikasi
objek terdistribusi seringkali melakukan hal berikut:
•Melokasikan objek remote
Aplikasi
dapat menggunakan satu dari dua mekanisme untuk mendapatkan referensi ke objek
remote. Aplikasi dapat mendaftarkan objek remote dengan fasilitas penamaan RMI
(naming facility)yaitu rmiregistry atau aplikasi dapat mem-pass dan
mengembalikan referensi objek remote sebagai bagian dari operasi normal.
• Berkomunikasi dengan objek remote
Detail
dari komunikasi antara objek remote ditangani oleh RMI, bagi programmer
komunikasi remote tampak seperti invokasi method Java standar.
• Memanggil (load) bytecode untuk objek yang di-pass
Karena
RMI mengizinkan pemanggil (caller) untuk mem-pass objek ke objek remote, RMI
menyediakan mekanisme yang diperlukan objek me-load kode objek, sebagaimana
juga mentransmisikan datanya.
4.Peran
Middleware terhadap SISTER
Middleware adalah
software yang d i rancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar dengan
memungki n k an aplik asi yang sebelumnya terisolasi untuk saling berhubungan.
Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh customer
service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Di sini
middleware dapat berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap
aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses.
Pengertian Middleware adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara
lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur
layer-layer TCP/IP [1]. Middleware bisa juga disebut protokol. Protokol
komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi. Software yang
berfungsi sebagai lapisan konversi atau penerjemah yaitu :
1. Software penghubung yang berisi
sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu
atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan juga
sebagai integrator.
2. Middleware saat ini dikembangkan untuk memungkinkan satu aplikasi
berkomunikasi dengan lainnya walaupun berjalan pada platform yang berbeda.
Sumber
: https://heruprasetiyo93.wordpress.com/2013/06/25/pengertian-middleware/